Konflik antara Iran dan Amerika Serikat kembali memanas, memicu kekhawatiran global akan potensi Perang Dunia III. Ketegangan di Timur Tengah, krisis geopolitik, dan perlombaan senjata nuklir semakin meningkatkan kecemasan tersebut.
Laporan serangan militer AS terhadap tiga situs nuklir Iran di Fordo, Isfahan, dan Natanz meningkatkan eskalasi konflik. Presiden Trump mengklaim serangan tersebut sebagai respons terhadap ancaman nuklir Iran.
Pernyataan resmi Trump di media sosial menyebutkan keberhasilan operasi militer tersebut. Ia menyebut muatan bom terbesar dijatuhkan di fasilitas nuklir Fordo.
Situasi internasional semakin tegang. Banyak pakar memprediksi dunia berada di ambang konflik global besar, berpotensi berujung pada Perang Dunia III.
Ancaman Perang Dunia III dan Negara-Negara Paling Aman
Menghadapi kekhawatiran ini, Daily Mail merilis daftar negara dan wilayah yang diprediksi paling aman jika Perang Dunia III terjadi. Penilaian didasarkan pada letak geografis, kebijakan luar negeri, netralitas politik, dan ketersediaan sumber daya.
Daftar tersebut mengejutkan banyak pihak dengan masuknya Indonesia sebagai salah satu wilayah aman. Negara-negara netral seperti Swiss dan Bhutan juga masuk dalam daftar.
Berikut 12 wilayah dan negara yang dianggap paling aman, berdasarkan kriteria yang telah disebutkan sebelumnya.
Daftar Negara yang Diperkirakan Paling Aman dari Perang Dunia III
Antartika menduduki peringkat teratas karena letaknya yang terpencil di kutub selatan. Minimnya aktivitas militer dan tidak adanya penduduk permanen menjadikannya sangat aman dari konflik global.
Argentina masuk dalam daftar karena ketersediaan tanaman pangan tahan penyakit, seperti gandum. Ini dianggap mampu bertahan dari dampak kelaparan akibat perang nuklir.
Bhutan, dengan netralitasnya sejak bergabung dengan PBB pada 1971, serta posisi geografisnya yang terisolasi, juga dinilai aman.
Chili, dengan garis pantai panjang dan kekayaan alam yang melimpah, menjadi kandidat kuat. Infrastruktur dan teknologi yang maju menambah daya tahannya.
Fiji, dengan letaknya yang jauh dari pusat konflik global dan populasi kecil, dianggap mandiri dan aman.
Selandia Baru, konsisten berada di peringkat negara paling damai. Medan pegunungan dan lautnya memberikan perlindungan alami.
Islandia, secara konsisten berada di puncak Global Peace Index. Kemandirian energi dan pangan serta netralitas politiknya menjadi keunggulan.
Greenland, wilayah otonom Denmark, memiliki populasi kecil dan jarang terlibat konflik global.
Afrika Selatan, dengan air tawar, lahan subur, dan infrastruktur modern, dianggap potensial meskipun memiliki sejarah konflik internal.
Swiss, dikenal dengan netralitas militernya dan sistem pertahanan sipil yang kuat, termasuk ribuan bunker dan gudang makanan.
Indonesia, dengan kebijakan bebas aktif dalam politik luar negeri dan sumber daya alam yang melimpah, dinilai aman dari konflik global.
Tuvalu, negara kecil di Samudra Pasifik, hampir mustahil menjadi target perang karena minimnya kepentingan strategis dan militer.
Kesimpulan dan Pertimbangan Lebih Lanjut
Daftar ini memberikan gambaran negara-negara yang diprediksi paling aman dari dampak Perang Dunia III. Namun, prediksi ini bersifat spekulatif dan berbagai faktor tak terduga bisa mengubah situasi. Penting untuk diingat bahwa ketahanan suatu negara juga bergantung pada berbagai faktor kompleks yang tidak selalu tercakup dalam daftar ini.
Penting untuk mengikuti perkembangan situasi global dan mempersiapkan diri untuk berbagai kemungkinan skenario, bukan hanya bergantung pada prediksi geografis semata.