Polisi tengah menyelidiki kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan meninggal dunia di kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB. Kematian ADP menimbulkan berbagai spekulasi, termasuk terkait rekaman CCTV yang beredar.
Dua rekaman CCTV dari kos ADP telah beredar. Satu video menunjukkan penjaga kos berupaya membuka paksa jendela dan pintu kamar ADP. Pintu dan jendela terlihat jelas dalam rekaman ini. Video lainnya memperlihatkan aktivitas ADP di malam hari sebelum kematiannya, namun pintu dan jendela kamarnya tidak terlihat dalam rekaman ini. Hanya aktivitas keluar masuk ADP yang terekam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan akan memastikan detail informasi tersebut kepada tim penyidik. “Nanti akan kami pastikan ke penyelidik ya,” ujar Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jumat (11/7). Penyelidikan akan menggunakan berbagai keterangan dan alat bukti, termasuk pemeriksaan laboratorium.
“Yang jelas, untuk mengungkap fakta itu nanti segala macam alat, data, yang diperlukan itu akan dicari, didalami, termasuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris,” tambahnya. Proses penyelidikan ini bertujuan untuk mengungkap seluruh fakta terkait kematian ADP.
Dugaan Awal dan Penyelidikan
ADP ditemukan meninggal dengan kondisi wajah terlilit lakban. Hasil pemeriksaan sementara tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan pada jasadnya, dan barang-barangnya pun tidak hilang. Polisi belum menemukan indikasi pembunuhan.
Berdasarkan keterangan istri korban, ADP memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol. Namun, penyebab pasti kematiannya masih menunggu hasil autopsi, termasuk pemeriksaan histopatologi dan toksiologi. Proses autopsi dan pemeriksaan laboratorium lainnya diharapkan dapat memberikan kejelasan terkait penyebab kematian.
Penyelidikan kasus ini telah diambil alih oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memperkirakan kesimpulan terkait penyebab kematian akan rampung dalam waktu satu minggu. Sejumlah pihak berharap hasil penyelidikan dapat segera diumumkan kepada publik.
Penjelasan Mengenai Rekaman CCTV
Perbedaan antara dua video CCTV yang beredar menimbulkan pertanyaan. Dalam satu video, detail kamar terlihat jelas, sementara di video lainnya, sudut kamera tidak mencakup pintu dan jendela kamar kos korban. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor teknis, seperti posisi kamera, sudut pengambilan gambar, atau bahkan kualitas rekaman.
Perlu diteliti lebih lanjut apakah perbedaan ini menunjukkan adanya manipulasi rekaman atau hanya masalah teknis. Tim penyidik tentunya akan menyelidiki kemungkinan adanya kejanggalan dalam rekaman CCTV tersebut. Kejelasan mengenai hal ini sangat penting untuk mengungkap fakta kematian ADP.
Informasi mengenai rekaman CCTV ini perlu dianalisis secara komprehensif dan hati-hati untuk menghindari kesimpulan prematur. Analisis forensik digital mungkin diperlukan untuk memastikan keaslian dan integritas rekaman.
Kesimpulan sementara, investigasi kematian ADP masih berlangsung. Polisi berkomitmen untuk mengungkap penyebab kematian diplomat muda tersebut secara transparan dan tuntas. Hasil autopsi dan penyelidikan lebih lanjut akan menjadi kunci untuk mengungkap kebenarannya.