Pemerintah Indonesia tengah gencar mewujudkan program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pengembangan karakter, kesehatan, dan potensi bakat setiap siswa. Langkah konkret telah diambil untuk memastikan keberhasilan program ini, salah satunya dengan penyediaan tenaga pendidik yang memadai.
Lebih dari sekadar menyediakan bangku sekolah, Sekolah Rakyat dirancang sebagai solusi komprehensif untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan pemberdayaan generasi muda Indonesia. Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan pendidikan formal dengan pembinaan karakter dan pengembangan potensi, diharapkan program ini mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
1.554 Guru Siap Mendukung Sekolah Rakyat
Pemerintah telah menyiapkan 1.554 guru untuk mengajar di 100 titik rintisan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Tenaga pendidik ini direkrut melalui redistribusi ASN dan pemanfaatan guru honorer yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Langkah ini menandakan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan visi Sekolah Rakyat. Jumlah guru yang disiapkan mencerminkan komitmen untuk memastikan rasio guru dan siswa yang ideal guna menjamin kualitas pembelajaran.
Pendekatan Holistik dalam Pembinaan Siswa
Sekolah Rakyat tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis semata. Program ini juga menekankan pentingnya penguatan karakter, kesehatan, dan pengembangan talenta siswa.
Sistem talent mapping dan Key Performance Indicators (KPI) diterapkan untuk memantau perkembangan siswa secara berkala. Data tersebut bukan untuk seleksi, melainkan sebagai dasar pembinaan yang lebih terarah dan personal bagi setiap anak. Setiap siswa juga mendapatkan pendampingan dari wali asuh, wali kelas, dan wali asrama.
Pemantauan Perkembangan Siswa
Sistem pemantauan yang komprehensif mencakup aspek fisik, psikososial, dan akademik. Data yang dikumpulkan digunakan untuk memberikan dukungan yang tepat sasaran bagi setiap siswa.
Hal ini memastikan bahwa tidak ada siswa yang tertinggal, dan semua mendapatkan pendampingan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan individu. Tidak ada siswa yang dikeluarkan dari sekolah meski belum mencapai standar minimum capaian.
Implementasi dan Target Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat telah mulai beroperasi serentak di 63 titik sejak 14 Juli 2025. Sisanya, sebanyak 37 titik, akan menyusul beroperasi pada akhir Juli 2025.
Dengan demikian, total 100 titik rintisan Sekolah Rakyat ditargetkan akan beroperasi penuh pada awal Agustus 2025. Ini menunjukkan kecepatan dan efisiensi dalam implementasi program yang cukup signifikan.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia. Dengan dukungan dari pemerintah dan tenaga pendidik yang berkompeten, Sekolah Rakyat berpotensi menjadi model pendidikan inklusif dan efektif yang dapat ditiru di berbagai wilayah. Kesuksesan program ini akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.