Berita  

Serangan Rahasia AS: 14 Rudal B-2 Hantam Iran

Serangan Rahasia AS: 14 Rudal B-2 Hantam Iran
Sumber: Kompas.com

Amerika Serikat melancarkan serangan udara rahasia terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025. Operasi yang diberi kode “Midnight Hammer” ini melibatkan lebih dari 125 pesawat militer dan menandai serangan paling rumit dan terbesar yang pernah dilakukan oleh pesawat pembom siluman B-2. Keberhasilan operasi ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di Timur Tengah.

Serangan itu awalnya dikamuflase dengan penerbangan pesawat pembom B-2 dari Missouri menuju Guam. Namun, serangan sesungguhnya dilakukan oleh tujuh pesawat B-2 yang terbang langsung dari Amerika Serikat menuju Iran tanpa terdeteksi selama 18 jam. Penerbangan ini dibantu oleh pengisian bahan bakar di udara dan komunikasi seminimal mungkin.

Operasi Midnight Hammer: Strategi Serangan yang Cerdik

Pesawat pembom B-2, yang dikenal dengan kemampuan silumannya, menjadi ujung tombak operasi Midnight Hammer. Mereka didukung oleh kapal selam yang meluncurkan lebih dari 20 rudal jelajah Tomahawk.

Pesawat tempur AS berperan sebagai umpan di depan bomber B-2 untuk mendeteksi potensi serangan balasan dari Iran. Setelah memastikan jalur aman, B-2 kemudian melancarkan serangan presisi ke tiga situs nuklir utama Iran.

B-2 menjatuhkan 14 rudal penembus bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrators, masing-masing seberat sekitar 13 ton. Ketepatan serangan ini menghancurkan target tanpa menimbulkan korban jiwa di pihak Amerika Serikat.

Kesuksesan Taktis AS dan Reaksi Iran

Dari perspektif militer AS, Operasi Midnight Hammer adalah kesuksesan besar. Jenderal Dan Caine, Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, menyatakan bahwa Iran tidak mampu melakukan serangan balasan.

Tidak ada pesawat AS yang terdeteksi, dan sistem pertahanan udara Iran tampaknya tidak mendeteksi armada pesawat AS selama operasi berlangsung. Keberhasilan ini menunjukkan keunggulan teknologi militer Amerika Serikat.

Iran, bagaimanapun, langsung memberikan ancaman balasan. Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, menyatakan bahwa pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah akan menjadi target sah bagi angkatan bersenjata Iran.

Rahasia Operasi dan Dampak Global

Operasi Midnight Hammer sangat rahasia. Bahkan banyak pejabat senior AS baru mengetahui serangan tersebut dari unggahan Presiden Donald Trump di media sosial.

Penilaian awal menunjukkan kerusakan parah di ketiga situs nuklir yang menjadi target. Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, bahkan menyatakan bahwa program nuklir Iran telah berhasil dihancurkan.

Serangan ini menimbulkan kekhawatiran internasional akan potensi eskalasi konflik di Timur Tengah. Dunia internasional mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperparah situasi. Keberhasilan operasi ini juga memicu perdebatan tentang implikasi strategis jangka panjang dari penggunaan kekuatan militer.

Serangan AS ke Iran menandai babak baru dalam ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Kesuksesan taktis AS dalam Operasi Midnight Hammer membuktikan kemampuan militernya, namun juga meningkatkan risiko terjadinya konflik yang lebih besar. Tanggapan Iran dan reaksi internasional akan menentukan bagaimana situasi berkembang ke depannya. Peristiwa ini menjadi pengingat akan kompleksitas dan konsekuensi dari penggunaan kekuatan militer dalam arena internasional.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *