Berita  

Serangan Drone Irak & Misteri Wanita Rusia di Gua India

Serangan Drone Irak & Misteri Wanita Rusia di Gua India
Sumber: Kompas.com

Serangan drone di Irak, khususnya di bandara dan ladang minyak, menjadi berita utama dunia. Kejadian ini menambah daftar panjang konflik dan ketidakstabilan di kawasan tersebut. Berita ini, bersama dengan beberapa peristiwa global lainnya, mendominasi perhatian internasional.

Selain itu, kisah seorang wanita Rusia yang hidup tersembunyi di sebuah gua di India bersama dua putrinya juga menarik perhatian publik. Kisah ini menyoroti sisi lain kehidupan manusia, jauh dari hiruk pikuk peradaban modern.

Serangan Drone Guncang Irak, Bandara dan Ladang Minyak Diserang

Sejumlah serangan drone terjadi di wilayah Kurdistan, Irak, pada Senin, 14 Juli 2025. Sasaran serangan ini antara lain Bandara Internasional Arbil dan ladang minyak Khurmala.

Satu drone yang membawa bahan peledak jatuh dekat Bandara Internasional Arbil sekitar pukul 02.20 waktu setempat. Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan yang signifikan dilaporkan.

Dua drone lainnya menyerang ladang minyak Khurmala pada malam hari. Detail mengenai kerusakan dan korban jiwa masih dalam penyelidikan.

Dinas Kontraterorisme wilayah Kurdistan mengkonfirmasi serangan tersebut melalui pernyataan resmi. Mereka memastikan bahwa situasi kini telah terkendali.

Insiden ini menambah kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut. Pihak berwenang terus menyelidiki motif di balik serangan ini dan mencari pelaku yang bertanggung jawab.

Wanita Rusia Hidup Tersembunyi di Gua India Bersama Dua Putrinya

Nina Kutina, seorang wanita Rusia berusia 40 tahun, ditemukan tinggal di sebuah gua bersama dua putrinya yang masih kecil di dekat Kota Gokarna, India. Kehidupan terpencil mereka jauh dari kehidupan modern.

Kutina telah menjalani gaya hidup nomaden selama bertahun-tahun, berpindah-pindah tempat tinggal antara pantai dan pegunungan. Dia memilih hidup di alam liar.

Penemuan Kutina dilakukan oleh Inspektur Polisi Sridhar S R pada Rabu, 9 Juli 2025. Petugas menemukan mereka saat melakukan patroli di daerah rawan longsor.

Kondisi kehidupan mereka di gua tersebut tentu memprihatinkan. Pihak berwenang kini berupaya memastikan keselamatan dan kesejahteraan keluarga tersebut.

Meskipun Kutina memilih gaya hidup terpencil, penemuannya menimbulkan pertanyaan tentang dukungan dan perlindungan yang dibutuhkan keluarga yang hidup di luar jangkauan masyarakat umum.

Dokter Gaza Alami Penyiksaan Berat di Tangan Israel

Hussam Abu Safiya, seorang dokter anak dan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, mengalami penurunan berat badan hingga 40 kilogram akibat penyiksaan selama ditahan Israel.

Pengacaranya, Ghaida Qasem, menyatakan bahwa Abu Safiya mengalami penyiksaan fisik dan kekurangan makanan selama penahanannya di sel bawah tanah yang gelap dan lembap.

Ia juga tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai meskipun memiliki riwayat penyakit jantung. Kondisi ini sangat memprihatinkan.

Qasem menekankan bahwa Abu Safiya ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi. Ia mengalami isolasi dan kekurangan cahaya matahari.

Kasus ini menyoroti perlakuan yang diduga tidak manusiawi terhadap tahanan Palestina dan menimbulkan kecaman internasional.

Uni Eropa Pertimbangkan Tindakan terhadap Israel Terkait Konflik Gaza

Uni Eropa (UE) tengah mempertimbangkan berbagai tindakan terhadap Israel terkait konflik di Gaza. Para menteri luar negeri UE belum mencapai kesepakatan dalam pertemuan mereka di Brussels.

Kaja Kallas, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, telah mengajukan 10 opsi yang mungkin diambil, mulai dari penghentian kerja sama hingga sanksi.

Opsi tersebut meliputi penangguhan perjanjian, pembatasan perdagangan, sanksi terhadap pejabat Israel, embargo senjata, dan penghentian kebijakan bebas visa.

Pertimbangan tindakan ini menunjukkan keprihatinan internasional yang mendalam atas situasi di Gaza. Proses pengambilan keputusan di UE masih berlangsung.

Perkembangan lebih lanjut mengenai respons UE terhadap konflik Gaza sangat dinantikan.

Jepang Bentuk Unit Khusus Tangani Masalah Warga Asing

Pemerintah Jepang membentuk unit khusus di bawah Sekretariat Kabinet untuk menangani isu-isu terkait warga negara asing. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran publik.

Unit ini berfungsi sebagai pusat koordinasi antar lembaga terkait berbagai masalah, termasuk kejahatan, pariwisata berlebihan, dan potensi penyalahgunaan sistem jaminan sosial.

Pembentukan unit ini bertepatan dengan meningkatnya keresahan publik menjelang pemilu Majelis Tinggi. Keputusan ini menunjukkan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

Langkah-langkah konkrit apa yang akan diambil unit baru ini masih perlu dipantau. Upaya pemerintah Jepang untuk mengelola kehadiran warga asing patut diperhatikan.

Perhatian terhadap isu ini akan terus meningkat terutama dengan semakin dekatnya pemilihan umum.

Berbagai peristiwa global ini menunjukkan kompleksitas dan dinamika situasi internasional. Penting bagi kita untuk mengikuti perkembangannya dan memahami implikasinya bagi dunia.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *