Apple meluncurkan pembaruan fitur kesehatan signifikan untuk Apple Watch di Indonesia. Inovasi ini menandai langkah besar Apple dalam mendukung kualitas hidup pengguna melalui pemantauan kesehatan yang lebih komprehensif.
Salah satu fitur unggulannya adalah deteksi dini potensi sleep apnea, gangguan pernapasan yang umum terjadi saat tidur. Pembaruan ini diharapkan dapat membantu pengguna mendeteksi dan mengelola kondisi kesehatan yang serius ini lebih dini.
Deteksi Sleep Apnea dengan Apple Watch
Fitur baru yang disebut “Gangguan Pernapasan” ini memanfaatkan akselerometer pada Apple Watch untuk melacak pola pernapasan selama tidur. Data pernapasan dikumpulkan dan dianalisa secara otomatis.
Jika ditemukan indikasi sleep apnea yang konsisten selama 30 hari terakhir, pengguna akan menerima notifikasi untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Data ini juga dapat diekspor dalam format PDF untuk memudahkan konsultasi.
Pengguna dapat memantau perkembangan kondisi pernapasan mereka melalui aplikasi Kesehatan. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melihat tren dan perubahan pola pernapasan dari waktu ke waktu.
Sairam Parthasarathy, M.D., dosen dan direktur University of Arizona Health Sciences Center for Sleep, Circadian, and Neuroscience, menyebut fitur ini sebagai langkah besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat karena sleep apnea seringkali kurang terdiagnosis.
Meningkatkan Kesehatan Pengguna Melalui Pemantauan Tidur
Selain deteksi sleep apnea, Apple Watch juga terus meningkatkan fitur pemantauan tidur. Perangkat ini melacak berbagai metrik penting selama tidur, termasuk detak jantung dan laju pernapasan.
Informasi ini membantu pengguna memahami kualitas tidur mereka dan mencapai target tidur yang lebih baik. Data tidur yang tercatat dapat memberikan wawasan berharga tentang kesehatan secara keseluruhan.
Apple Watch juga membantu pengguna melacak tidur mereka dari waktu ke waktu. Hal ini memungkinkan identifikasi tren dan pola tidur yang konsisten.
AirPods Pro 2: Lebih dari Sekedar Earbuds
Tidak hanya Apple Watch, AirPods Pro 2 juga mendapatkan peningkatan fitur kesehatan. Kini, AirPods Pro 2 dilengkapi dengan fitur kesehatan pendengaran yang menyeluruh.
Fitur tersebut mencakup tes pendengaran klinis berbasis audiometri nada murni. Hasil tes ini digunakan untuk membuat profil suara personal.
Dengan profil suara personal tersebut, AirPods Pro 2 dapat berfungsi layaknya alat bantu dengar. Perangkat ini menyaring dan memperjelas suara di sekitar pengguna secara real-time.
Tes pendengaran dapat dilakukan dengan mudah menggunakan iPhone atau iPad. Pengguna tidak memerlukan peralatan khusus untuk melakukan tes ini.
Rick Neitzel, dosen Ilmu Kesehatan Lingkungan University of Michigan School of Public Health dan peneliti utama Apple Hearing Study, menekankan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran. AirPods Pro 2 membantu pengguna melindungi pendengaran mereka dan mendeteksi perubahan pendengaran secara dini.
AirPods Pro 2 juga dilengkapi dengan fitur Pengutangan Bunyi Keras. Chip H2 mampu meredam suara keras hingga 48.000 kali per detik.
Fitur ini sangat bermanfaat di lingkungan bising seperti konser, stadion, atau transportasi umum. Fitur ini menjadi fitur pencegahan untuk melindungi kesehatan pendengaran.
Integrasi fitur-fitur kesehatan di Apple Watch dan AirPods Pro 2 menunjukkan komitmen Apple dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesehatan penggunanya. Perusahaan ini terus berinovasi dalam memberikan pengalaman pengguna yang lebih sehat dan holistik.
Dengan informasi yang akurat dan mudah diakses, Apple mendorong pengguna untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.