BlackBerry, ponsel populer era 2000-an, kembali menjadi tren di kalangan Gen Z. Fenomena ini terlihat jelas di TikTok, dengan tagar #blackberry yang telah digunakan lebih dari 127 ribu kali. Para pengguna muda ini tertarik dengan desain retro dan keyboard fisiknya yang unik.
Minat Gen Z terhadap BlackBerry bukan sekadar nostalgia. Banyak yang menganggapnya sebagai alternatif menarik dari smartphone modern yang dianggap terlalu kompleks dan homogen. Mereka menghargai kesederhanaan dan keunikan BlackBerry, terutama keyboard fisik yang memberikan pengalaman mengetik yang berbeda dan bahkan menimbulkan sensasi ASMR bagi sebagian orang.
Berbagai video di TikTok menampilkan Gen Z yang berburu BlackBerry bekas di platform e-commerce seperti Facebook Marketplace, eBay, dan Back Market. Salah satu pengguna bahkan menulis, “Saya sudah muak dengan Apple, saya rela menyerahkan hampir segalanya demi sebuah Blackberry!” Pernyataan ini menggambarkan antusiasme dan keinginan mereka untuk merasakan pengalaman berbeda dari smartphone konvensional.
Masih Layak Digunakan di Era Modern?
Meskipun menarik, penting untuk mempertimbangkan aspek praktis penggunaan BlackBerry di tahun 2024. BlackBerry resmi meninggalkan industri ponsel pada 2016, sehingga perangkat yang beredar saat ini sudah cukup usang dari segi teknologi. Perangkat kerasnya jauh tertinggal dibandingkan smartphone modern.
Sebagai contoh, BlackBerry Classic hanya memiliki kamera 8 MP, jauh berbeda dengan smartphone kelas menengah saat ini yang umumnya memiliki kamera 50 MP ke atas. Perbedaan kualitas foto akan sangat terasa. Begitu pula dengan memori penyimpanan dan RAM. BlackBerry Classic hanya memiliki penyimpanan 16 GB dan RAM 2 GB, sangat terbatas jika dibandingkan dengan smartphone modern yang menawarkan kapasitas jauh lebih besar.
Selain kekurangan perangkat keras, perangkat lunak juga menjadi kendala. BlackBerry Classic tidak akan menerima pembaruan sistem operasi lagi, yang berdampak pada keamanan dan kompatibilitas aplikasi. Banyak aplikasi populer seperti WhatsApp, Spotify, dan Telegram mungkin tidak berjalan optimal atau bahkan tidak berfungsi sama sekali pada perangkat ini.
Keterbatasan dan Tantangan
Pengguna BlackBerry Classic di forum online seperti Reddit sering mengeluhkan masalah kompatibilitas aplikasi. Aplikasi sering mengalami crash, bug, dan masalah kinerja lainnya. Bahkan, menjalankan aplikasi yang relatif berat bisa menjadi tantangan besar.
Tantangan lain adalah kompatibilitas jaringan seluler. Standar seluler terus berkembang, dan operator secara berkala memperbarui teknologinya. BlackBerry Classic mungkin tidak kompatibel dengan jaringan seluler terbaru, menyulitkan pengguna untuk mendapatkan sinyal yang stabil dan handal.
Menemukan operator seluler yang kompatibel dengan BlackBerry Classic juga bisa menjadi perjuangan tersendiri. Pengguna harus melakukan riset dan memastikan operator di wilayahnya masih mendukung teknologi yang digunakan oleh perangkat tersebut. Ini merupakan hambatan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan BlackBerry.
Kesimpulannya, meskipun nostalgia dan keunikan desain BlackBerry menarik perhatian Gen Z, penggunaan praktisnya di era modern sangat terbatas. Keterbatasan perangkat keras dan perangkat lunak, serta masalah kompatibilitas aplikasi dan jaringan seluler, membuatnya kurang ideal sebagai perangkat utama di kehidupan sehari-hari. Lebih tepat jika dianggap sebagai barang koleksi atau perangkat tambahan, bukan pengganti smartphone modern.