Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat setelah serangan Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas militer Iran pada Juni 2025. Serangan ini dipandang sebagai dukungan AS yang terang-terangan terhadap Israel, semakin memperumit situasi di Timur Tengah.
Peristiwa ini memicu perdebatan publik di Indonesia, terutama mengenai posisi Iran dalam mendukung Palestina.
Dua tokoh agama ternama, Buya Yahya dan Ustadz Felix Siauw, memberikan pandangan berbeda terkait serangan tersebut dan kaitannya dengan dukungan terhadap Palestina.
Pandangan Buya Yahya: Dukungan Kemanusiaan untuk Palestina
Buya Yahya menekankan pentingnya melihat dukungan terhadap Palestina dari sudut pandang kemanusiaan, terlepas dari latar belakang agama atau negara pendukungnya.
Dalam video TikToknya, beliau menyatakan, “Siapa pun yang membela Palestina, baik dari Iran, Inggris, atau China, harus kita dukung bersama.”
Menurutnya, konflik Israel-Palestina bukan hanya masalah agama, melainkan tragedi kemanusiaan yang menyangkut hak asasi manusia.
Buya Yahya mengajak masyarakat untuk fokus pada tindakan nyata dalam membantu Palestina, bukan asal-usul pendukungnya.
Pandangan Felix Siauw: Analisis Geopolitik, Bukan Hanya Dukungan Palestina
Berbeda dengan Buya Yahya, Ustadz Felix Siauw berpendapat serangan Iran tidak otomatis berarti dukungan terhadap Palestina.
Ia menilai serangan tersebut lebih didorong oleh aksi balas dendam atas serangan sebelumnya oleh Israel terhadap fasilitas Iran.
Felix Siauw mengingatkan agar tidak terburu-buru mengaitkan setiap aksi militer Iran dengan perjuangan Palestina.
Kepentingan geopolitik nasional, menurutnya, seringkali menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan militer.
Aliansi AS-Israel dan Eskalasi Konflik
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada AS pasca-serangan tersebut.
Hal ini menunjukkan betapa kuatnya aliansi militer dan diplomatik antara AS dan Israel.
Serangan AS sendiri merupakan balasan atas serangan drone dan rudal Iran ke wilayah Israel.
Eskalasi konflik ini menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik, bahkan melibatkan negara-negara besar seperti Rusia dan China.
Meningkatnya simpati global terhadap Palestina, bahkan di luar dunia Islam, juga menjadi perhatian.
Banyak negara dan individu non-Muslim mengecam agresi Israel terhadap warga Palestina. Buya Yahya menyebut moralitas internasional sedang diuji dalam isu ini.
Pernyataan Buya Yahya, “Di luar Islam banyak dukungan untuk Palestina. Mereka yang punya hati nurani pasti berdiri di sisi yang benar,” menjadi penutup yang menggugah. Perbedaan pendapat antara Buya Yahya dan Ustadz Felix Siauw menunjukkan kompleksitas isu ini dan pentingnya melihat berbagai perspektif untuk memahami situasi yang sebenarnya.