Berita  

Ancaman Perang Dunia III: Dampaknya Bagi Indonesia & Solusi Kita

Ancaman Perang Dunia III: Dampaknya Bagi Indonesia & Solusi Kita
Sumber: Poskota.com

Dunia menghadapi ancaman krisis global yang serius. Keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam konflik Israel-Iran memicu kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia Ketiga.

Dampaknya meluas ke berbagai sektor, tidak hanya militer, tetapi juga ekonomi, politik, dan sosial, bahkan hingga negara-negara yang tidak terlibat secara langsung, termasuk Indonesia.

Eskalasi Konflik dan Dampaknya pada Pasar Keuangan Indonesia

Ketegangan meningkat tajam sejak serangan Israel ke Iran pada 13 Juni 2025. Dukungan militer AS yang terbuka terhadap Israel dengan menyerang fasilitas nuklir Iran semakin memperparah situasi.

Hal ini langsung berdampak pada ketidakpastian geopolitik global dan mempengaruhi sektor keuangan dan perdagangan internasional.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan IHSG mengalami tekanan negatif dan cenderung bergerak di zona merah.

Investor merespon dengan kekhawatiran terhadap kondisi global yang tidak menentu.

IHSG turun 0,53% menjadi 7.166 setelah serangan awal Israel. Sepanjang pekan, indeks terkoreksi sekitar 3,6%, turun 259 poin ke level 6.907.

Keterlibatan militer AS memperburuk kondisi. Investor global menarik dana dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Aksi jual di pasar modal terjadi, baik jangka pendek maupun menengah.

Investor mencari aset aman seperti emas dan dolar AS. Minat terhadap aset berisiko seperti saham di negara berkembang menurun.

Dampak terhadap Rupiah dan Harga Minyak Global

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS terdampak cukup signifikan. Proyeksi nilai tukar diperkirakan berada di kisaran Rp16.350 hingga Rp16.500 per dolar AS.

Investor global lebih memilih mata uang kuat. Prospek peningkatan defisit fiskal dan transaksi berjalan Indonesia juga melemahkan Rupiah.

Volatilitas harga minyak dan potensi perang berkepanjangan menambah tekanan pada Rupiah.

Harga minyak global meningkat signifikan sejak memanasnya situasi. Kenaikan mencapai 7% dan berpotensi menembus US$100 per barel.

Indonesia sebagai importir minyak menghadapi konsekuensi serius. Biaya impor energi meningkat, menekan neraca perdagangan dan APBN.

Ancaman terhadap APBN dan Strategi Mitigasi Pemerintah

Kenaikan harga minyak berdampak besar pada APBN. Asumsi fiskal APBN 2025 menetapkan Indonesian Crude Price (ICP) sebesar USD 82 per barel.

Setiap kenaikan USD 1 dari asumsi tersebut menambah beban fiskal sekitar Rp7 triliun. Jika harga mencapai USD 100, potensi beban tambahan mencapai Rp126 triliun.

Hal ini dapat membuat defisit anggaran mendekati batas atas 3% dari PDB. Risiko fiskal jangka pendek meningkat dan berpotensi memperlebar defisit transaksi berjalan.

Pemerintah perlu mengambil langkah antisipatif. Penguatan cadangan devisa melalui optimalisasi Devisa Hasil Ekspor (DHE) sangat penting.

Bank Indonesia perlu melakukan intervensi nilai tukar secara hati-hati. Mitigasi fiskal melalui penyesuaian subsidi dan efisiensi belanja negara juga dibutuhkan.

Koordinasi antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia sangat krusial. Kebijakan yang diambil harus komplementer dan tepat sasaran.

Ketidakpastian global menekan optimisme pelaku usaha dan rumah tangga. Investasi asing langsung (FDI) berpotensi melambat.

Pelemahan Rupiah dan inflasi dari harga energi akan menurunkan daya beli. Konsumsi rumah tangga, tulang punggung pertumbuhan ekonomi, terancam.

Indonesia menjaga posisi non-blok dalam konflik. Namun, Indonesia juga menghadapi dilema diplomatik dan tekanan internasional.

Sebagai ketua ASEAN 2025, Indonesia berperan strategis dalam menjaga stabilitas kawasan.

Meskipun tidak terlibat langsung, dampak konflik sangat terasa di Indonesia. Kebijakan ekonomi yang responsif dan prudent sangat penting.

Intervensi pasar, efisiensi belanja negara, dan penguatan kerja sama ekonomi regional dan global menjadi kunci menghadapi ketidakpastian ini. Semoga diplomasi dan akal sehat dapat mencegah Perang Dunia Ketiga.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *