Istri Diplomat Kemlu Tiga Kali Telepon Penjaga Kos: Cek Kamar Suami

Istri Diplomat Kemlu Tiga Kali Telepon Penjaga Kos: Cek Kamar Suami
Sumber: CNNIndonesia.com

Kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berusia 39 tahun, di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025, meninggalkan sejumlah misteri. Penemuan jenazahnya dalam kondisi wajah terlilit lakban, namun tanpa tanda-tanda kekerasan lain, telah memicu berbagai spekulasi.

Istri ADP dilaporkan telah menghubungi penjaga kos sebanyak tiga kali pada tanggal 7 dan 8 Juli. Kontak pertama dilakukan pukul 22.40 WIB tanggal 7 Juli melalui nomor telepon lama yang sudah tidak aktif, untuk mengecek kondisi kamar suaminya. Kontak kedua dilakukan pukul 00.48 WIB tanggal 8 Juli melalui nomor telepon baru, dan yang ketiga pukul 05.27 WIB pada hari yang sama, kembali meminta pengecekan kamar.

Kepolisian, melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa penyelidikan sementara tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau barang hilang dari kamar korban. Hal ini membuat dugaan pembunuhan menjadi lebih lemah.

Berdasarkan keterangan istri korban, ADP memiliki riwayat penyakit asam lambung (GERD) dan kolesterol. Namun, polisi menegaskan bahwa penyebab kematian pasti masih menunggu hasil autopsi lengkap, termasuk pemeriksaan histopatologi dan toksikologi.

Keterangan penjaga kos, yang dikonfirmasi oleh rekaman CCTV, menyebutkan bahwa ADP terlihat makan di ruang makan kos sekitar pukul 22.00 WIB pada malam sebelum ditemukan meninggal. Bahkan, CCTV merekam ADP menyapa penjaga kos sebelum membuang sampah. “Ayo mas, gitu aja,” kata Kompol Rezha Rahandhi, Kapolsek Menteng, mengutip keterangan penjaga kos.

Kasus ini ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memperkirakan kesimpulan investigasi akan rampung dalam waktu sekitar satu minggu. “Mungkin seminggu lagi selesai, nanti ada kesimpulan, InsyaAllah mudah-mudahan seminggu lagi selesai ya,” ujar Irjen Karyoto.

Meskipun polisi belum menemukan indikasi pembunuhan, beberapa pertanyaan penting tetap belum terjawab. Mengapa wajah korban dililit lakban? Apakah ada hubungan antara riwayat penyakit korban dengan kematiannya? Dan, apa yang sebenarnya terjadi di kamar kos tersebut antara malam tanggal 7 dan pagi tanggal 8 Juli? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting untuk mengungkap misteri kematian diplomat muda Kemenlu tersebut. Publik menunggu hasil investigasi yang tuntas dan transparan.

Proses investigasi ini juga perlu mempertimbangkan semua kemungkinan skenario, termasuk kemungkinan adanya masalah kesehatan yang tiba-tiba dan fatal, yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata. Detail lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan ADP sebelum kematiannya, misalnya hasil pemeriksaan medis sebelumnya, mungkin dapat memberikan petunjuk penting. Kejelasan mengenai kronologi kejadian, didukung oleh bukti-bukti yang kuat dan valid, sangat dibutuhkan untuk memberikan kepastian dan keadilan bagi keluarga korban.

Investigasi yang menyeluruh dan teliti diperlukan untuk menjawab semua pertanyaan yang belum terjawab dan memberikan kesimpulan yang akurat mengenai penyebab kematian Arya Daru Pangayunan. Transparansi dalam proses investigasi juga sangat penting untuk membangun kepercayaan publik dan mencegah munculnya spekulasi yang tidak berdasar.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *