Jakmania Bobotoh Satu Tribun? Liga Sepak Bola Upayakan Cabut Larangan Away

Jakmania Bobotoh Satu Tribun? Liga Sepak Bola Upayakan Cabut Larangan Away
Sumber: Suara.com

PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah berupaya keras mencabut larangan suporter away yang telah diberlakukan selama dua musim terakhir. Keputusan ini diambil menyusul dampak signifikan larangan tersebut terhadap atmosfer pertandingan dan program pengembangan suporter yang dicanangkan LIB. Langkah ini juga diharapkan dapat menghidupkan kembali gairah sepak bola Indonesia yang sempat redup pasca tragedi Kanjuruhan.

Namun, pencabutan larangan ini tidak akan serta-merta membuka akses penuh bagi semua suporter tamu. LIB dan PSSI menyadari tingginya risiko bentrokan antar suporter, terutama kelompok-kelompok yang memiliki rivalitas tinggi. Oleh karena itu, implementasi pencabutan larangan tersebut memerlukan perencanaan matang dan pengawasan ketat.

Upaya Pencabutan Larangan Suporter Away

PT LIB, operator Liga 1 dan Liga 2, tengah bernegosiasi dengan berbagai pihak untuk mencabut larangan kehadiran suporter tamu di stadion. Mereka menyadari pentingnya peran suporter dalam menghidupkan suasana pertandingan dan mendukung program SobatLiga yang baru diluncurkan.

Direktur PT LIB, Ferry Paulus, menyatakan bahwa rencana pencabutan larangan ini masih dalam tahap pengkajian. LIB berencana melakukan grading terhadap suporter untuk mengukur tingkat risiko yang ditimbulkan.

Pembahasan ini juga melibatkan PSSI dan FIFA untuk mendapatkan persetujuan dan restu. Proses ini diharapkan dapat memberikan solusi yang aman dan terukur, sehingga dapat diterima semua pihak.

Risiko dan Tantangan Pencabutan Larangan

Salah satu tantangan terbesar dalam pencabutan larangan suporter away adalah potensi konflik antar kelompok suporter. Rivalitas antar suporter, seperti antara Bobotoh (Persib Bandung) dan Jakmania (Persija Jakarta), atau Bonek (Persebaya Surabaya) dan Aremania (Arema FC), merupakan faktor risiko utama yang perlu dipertimbangkan dengan serius.

Oleh karena itu, LIB dan PSSI akan menerapkan sistem grading untuk mengklasifikasikan kelompok suporter berdasarkan tingkat risikonya. Sistem ini akan digunakan untuk menentukan pengaturan khusus bagi masing-masing kelompok.

Pertemuan antara kelompok suporter berisiko tinggi seperti Bobotoh dan Jakmania dalam satu tribune akan tetap dilarang. LIB akan memastikan keamanan dan keselamatan penonton tetap menjadi prioritas utama.

Implementasi dan Strategi Ke Depan

LIB berkomitmen untuk menerapkan strategi bertahap dalam pencabutan larangan suporter away. Mereka akan memulai dengan mengizinkan kehadiran suporter tamu dari kelompok yang dianggap berisiko rendah.

Pemantauan ketat dan evaluasi berkala akan dilakukan untuk memastikan efektivitas strategi ini. Jika terdapat kendala atau risiko keamanan, LIB dan PSSI tidak segan untuk meninjau kembali kebijakan yang telah diterapkan.

Program SobatLiga juga akan menjadi faktor kunci dalam keberhasilan pencabutan larangan ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab suporter, sehingga dapat menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih aman dan sportif.

  • Penerapan sistem grading untuk mengklasifikasikan kelompok suporter berdasarkan tingkat risiko.
  • Pemantauan ketat dan evaluasi berkala atas dampak kebijakan yang diterapkan.
  • Penguatan program SobatLiga untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab suporter.
  • Kerjasama intensif dengan aparat keamanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di stadion.

LIB berharap dapat menciptakan solusi yang memungkinkan kehadiran suporter tamu secara bertahap dan aman, dengan tetap mengedepankan keselamatan dan keamanan semua pihak. Proses ini memerlukan koordinasi dan komitmen dari berbagai pihak, termasuk LIB, PSSI, FIFA, aparat keamanan, dan tentu saja suporter sendiri. Keberhasilannya akan menentukan bagaimana atmosfer sepak bola Indonesia dapat kembali bergairah tanpa mengorbankan keamanan dan ketertiban.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *