Berita  

Misteri Kematian Diplomat: Penjaga Kos Berbolak-balik Sebelum Ditemukan

Misteri Kematian Diplomat: Penjaga Kos Berbolak-balik Sebelum Ditemukan
Sumber: Poskota.co.id

Kematian Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), yang ditemukan tewas di indekosnya di Gondangdia, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, masih menjadi misteri. Penemuan jenazah Arya dengan kepala terlilit lakban telah memicu penyelidikan intensif oleh Polda Metro Jaya. Berbagai spekulasi beredar di masyarakat, namun polisi hingga kini masih berupaya mengungkap penyebab kematian sebenarnya. Peran penjaga kos, Siswanto, dalam kasus ini pun menjadi sorotan.

Rekaman CCTV menunjukkan Siswanto beberapa kali mondar-mandir di depan kamar Arya sebelum ditemukan meninggal. Hal ini memunculkan pertanyaan dan menjadi fokus perhatian penyidik. Namun, pihak kepolisian telah memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.

Klarifikasi Polisi Terhadap Aktivitas Penjaga Kos

Polda Metro Jaya melalui Kasubbid Penmas, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa aktivitas Siswanto yang mencurigakan tersebut terjadi atas permintaan istri Arya. Istri korban menghubungi Siswanto sebanyak tiga kali pada 7 dan 8 Juli 2025 untuk mengecek kondisi suaminya di dalam kamar.

Panggilan pertama dilakukan pada Senin malam, 7 Juli 2025, pukul 22.40 WIB, namun nomor lama Siswanto ternyata tidak aktif. Upaya selanjutnya dilakukan pada Selasa dini hari, 8 Juli 2025, pukul 00.48 WIB, dan pukul 05.27 WIB melalui nomor telepon baru Siswanto, dengan permintaan yang sama, yaitu untuk memeriksa kamar Arya.

Proses Penemuan Jenazah dan Pemeriksaan Awal

Siswanto akhirnya membuka pintu kamar Arya pada pagi hari tanggal 8 Juli 2025, setelah mendapat izin dari istri dan pemilik indekos. Saat itu, Arya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan kepala terlilit lakban.

Pemeriksaan awal oleh pihak kepolisian tidak menemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Namun, penyebab pasti kematian belum dapat disimpulkan.

Penyelidikan Lebih Lanjut dan Fokus Investigasi Ilmiah

Penyidik Polda Metro Jaya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik untuk menentukan penyebab kematian Arya. Proses penyelidikan dilakukan dengan pendekatan scientific investigation, sesuai arahan Kapolda Metro Jaya. Kepolisian berkomitmen untuk mengungkap kasus ini secara ilmiah dan transparan.

Sejauh ini, empat orang saksi telah diperiksa, termasuk istri korban, penjaga kos, pemilik kos, dan seorang tetangga. Rekaman CCTV juga telah diamankan sebagai barang bukti. Polisi mengungkapkan akan menindaklanjuti setiap informasi tambahan yang relevan dengan kasus ini.

Proses investigasi yang teliti dan menunggu hasil laboratorium forensik memastikan akurasi informasi yang diberikan kepada publik. Kejelasan penyebab kematian Arya Daru Pangayunan akan menjadi penentu arah penyelidikan selanjutnya. Kehati-hatian dan pendekatan ilmiah yang diusung Polda Metro Jaya dalam kasus ini menjadi jaminan proses penyelesaian yang kredibel.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *