Berita  

Misteri Kematian Diplomat: Puan Desak Pengungkapan Pelaku

Misteri Kematian Diplomat: Puan Desak Pengungkapan Pelaku
Sumber: Liputan6.com

Kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), masih menyisakan misteri. ADP ditemukan tewas di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, dengan kondisi mengenaskan; kepala terlilit lakban dan tubuh terbungkus selimut. Kasus ini telah menarik perhatian publik dan mendesak pihak berwajib untuk segera mengungkap kebenaran di balik kematiannya.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, turut angkat bicara. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini hingga menemukan pelakunya. Puan menekankan pentingnya penyelidikan yang menyeluruh dan transparan untuk memberikan keadilan bagi almarhum dan keluarganya.

Desakan DPR untuk Pengungkapan Kasus

Puan Maharani, dalam pernyataannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2025), menyatakan bahwa proses penyelidikan memang membutuhkan waktu. Namun, ia menekankan pentingnya penyelidikan yang berkelanjutan hingga pelaku teridentifikasi.

Ia mendorong aparat untuk terus menindaklanjuti proses penyelidikan dan penyidikan hingga tuntas. Hal ini penting untuk memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi keluarga korban.

Kronologi Penemuan Jenazah dan Investigasi Polisi

Jenazah ADP ditemukan pada Selasa, 8 Juli 2025. Kondisi jenazah yang ditemukan menimbulkan tanda tanya besar mengenai penyebab kematiannya.

Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian telah beredar luas di media sosial. Rekaman tersebut menunjukkan aktivitas ADP pada malam sebelum kematiannya.

CCTV merekam ADP masuk ke kamar kosnya pukul 23.23 WIB. Satu menit kemudian, ia keluar membawa kantong kresek hitam dan kembali lagi dengan tangan kosong.

Penjaga kos melakukan pengecekan pertama pukul 00.27 WIB dan kedua pukul 05.26 WIB. Namun, baru pada pukul 07.37 WIB, penjaga kos bersama seorang pria terpaksa membuka jendela kamar ADP karena tidak ada respon.

Penemuan jenazah kemudian dilaporkan ke Polres Jakarta Pusat sekitar pukul 08.00 WIB. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian ADP dan menargetkan pengungkapan kasus dalam waktu seminggu.

Polda Metro Jaya mempelajari berbagai bukti, termasuk rekaman CCTV, hasil autopsi, dan bukti digital. Proses penyelidikan dilakukan secara scientific crime investigation.

Analisis CCTV dan Kesaksian Penjaga Kos

Polisi menjelaskan hasil analisis CCTV di sekitar lokasi kejadian. Terlihat penjaga kos mondar-mandir di area kos.

Hal ini dikarenakan istri korban menghubungi penjaga kos sebanyak tiga kali untuk memastikan kondisi suaminya.

Kontak pertama terjadi pada 7 Juli 2025 pukul 22.40 WIB. Namun, nomor yang dihubungi tidak aktif.

Istri korban kembali menghubungi nomor baru penjaga kos pada 8 Juli 2025 sekitar pukul 00.48 WIB dan lagi pada pukul 05.27 WIB. Baru saat kontak ketiga, penjaga kos merasa curiga dan akhirnya membuka kamar ADP.

Polisi menegaskan bahwa penjaga kos tersebut hanya melakukan pengecekan atas permintaan istri korban dan bukan tersangka dalam kasus ini.

Penyidik mengupayakan pengungkapan kasus kematian diplomat muda ini secara teliti dan ilmiah, menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk menentukan penyebab pasti kematian ADP.

Kasus kematian ADP masih dalam penyelidikan intensif. Desakan dari berbagai pihak, termasuk DPR RI, untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas menunjukkan keprihatinan atas insiden ini dan pentingnya keadilan bagi korban. Semoga proses hukum berjalan lancar dan kebenaran segera terungkap.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *