Berita  

Rusia: Bocoran Mengejutkan! Negara-negara Ini Siap Kirim Nuklir ke Iran?

Rusia: Bocoran Mengejutkan! Negara-negara Ini Siap Kirim Nuklir ke Iran?
Sumber: Poskota.com

Serangan udara Amerika Serikat ke sejumlah fasilitas nuklir Iran telah meningkatkan tensi geopolitik secara signifikan. Insiden ini memicu reaksi keras dari Rusia, yang memprediksi konsekuensi berbahaya.

Reaksi Rusia: Ancaman Pasokan Senjata Nuklir ke Iran

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyatakan keprihatinannya melalui Telegram. Ia menyebutkan beberapa negara berpotensi memasok senjata nuklir kepada Iran sebagai respons atas serangan AS.

Pernyataan Medvedev ini muncul beberapa jam setelah AS mengkonfirmasi serangan udara ke fasilitas nuklir di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Kerusakan yang ditimbulkan dilaporkan minimal.

Medvedev memprediksi bahwa program pengayaan uranium dan pengembangan senjata nuklir Iran akan terus berlanjut, bahkan mungkin dipercepat.

Ia juga menilai serangan AS tersebut justru memperkuat posisi politik Iran dan menarik AS ke dalam konflik yang lebih besar.

Eskalasi Konflik Israel-Iran: Serangan Timbal Balik dan Korban Jiwa

Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran merupakan eskalasi terbaru dari konflik yang sudah berlangsung antara Israel dan Iran.

Konflik ini dimulai sejak 13 Juni 2025, ditandai dengan serangan militer Israel (yang didukung AS) ke Iran, dan dibalas dengan serangan balasan dari Teheran ke Israel.

Pihak berwenang Israel melaporkan setidaknya 25 korban tewas dan ratusan luka-luka akibat serangan rudal Iran.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan angka korban yang lebih tinggi, yaitu 430 tewas dan lebih dari 3.500 luka-luka akibat serangan Israel.

Analisis Situasi dan Potensi Konflik Lebih Luas

Medvedev secara blak-blakan mengkritik kebijakan Donald Trump yang dianggapnya sebagai pemicu konflik baru, bertolak belakang dengan citra “pembawa damai” yang ia bangun selama kampanye.

Ia juga meragukan kemungkinan Trump mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian mengingat penolakan internasional yang luas terhadap tindakan AS dan Israel.

Situasi ini menciptakan kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik dan eskalasi lebih lanjut, mengingat ancaman pasokan senjata nuklir ke Iran serta jumlah korban jiwa yang terus bertambah.

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah saat ini berada di titik kritis, membutuhkan diplomasi intensif untuk mencegah terjadinya konfrontasi berskala besar yang berpotensi menimbulkan bencana kemanusiaan.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *