Indonesia menetapkan target ambisius pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2024, meningkat signifikan dari target sebelumnya 5 persen. Tantangan geopolitik, perang dagang, dan kebijakan tarif impor Amerika Serikat menjadi hambatan yang signifikan dalam pencapaian target tersebut.
Sandiaga Uno, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan ini. Ia menekankan peran vital ekonomi kreatif sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ekonomi Kreatif: Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dalam sebuah diskusi di University College London (UCL), Inggris, pada 6 Juli 2025, Sandiaga Uno memaparkan potensi besar ekonomi kreatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen.
Sektor ini terbukti tangguh dan mampu tumbuh pesat, bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan. Pertumbuhannya dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi secara umum dalam beberapa tahun terakhir.
Data Kemenparekraf 2025 menunjukkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai lebih dari Rp 1.500 triliun, sekaligus menciptakan 23 juta lapangan kerja.
Subsektor unggulan seperti kuliner, kriya, aplikasi, dan game menjadi tulang punggung ekspor dan daya saing Indonesia di kancah global.
Kolaborasi Triple Helix: Kunci Percepatan Pertumbuhan
Sandiaga Uno menekankan pentingnya kolaborasi Triple Helix – pemerintah, akademisi, dan sektor swasta – untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius.
Pemerintah berperan dalam menyediakan regulasi dan insentif yang mendukung. Akademisi bertugas mendorong riset dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sektor swasta bertanggung jawab meningkatkan investasi dan akses pasar yang lebih luas. Keberhasilan negara-negara seperti Vietnam dan Korea Selatan, menurut Sandiaga, terletak pada kekuatan ekosistem Triple Helix mereka.
Ia menambahkan, sinergi ini sangat krusial untuk mencapai lompatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, melampaui pencapaian individual masing-masing sektor.
Strategi Akselerasi: Meningkatkan Rasio Pengusaha dan Digitalisasi UMKM
Sandiaga Uno menyarankan dua langkah strategis untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen.
Pertama, meningkatkan rasio pengusaha dari 3,47 persen menjadi minimal 4 persen. Hal ini akan mendorong peningkatan jumlah pelaku usaha dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Kedua, mempercepat digitalisasi UMKM dan mendukung startup lokal untuk efisiensi dan perluasan pasar. Teknologi digital berperan penting dalam meningkatkan daya saing dan jangkauan bisnis UMKM.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat, khususnya keluarga, pemuda, dan usaha kecil melalui pemanfaatan teknologi.
Sandiaga Uno juga mengajak diaspora Indonesia, khususnya mahasiswa di luar negeri, untuk mengimplementasikan konsep 3Si (Inovasi, Adaptasi, Kolaborasi) dan semangat 4As (Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, Kerja Ikhlas) dalam membangun ekonomi Indonesia.
Dengan demikian, komitmen dan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan diaspora Indonesia diharapkan dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat dan berkelanjutan.
