Trump Kembali Tunda Larangan TikTok, Tenggat Baru September 2025

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (19 Juni 2020) mengumumkan perpanjangan batas waktu bagi perusahaan teknologi asal China, ByteDance, untuk melepas aset TikTok di AS. Batas waktu baru tersebut jatuh pada tanggal 17 September 2020.

Keputusan ini diambil meskipun sebelumnya terdapat undang-undang yang mengamanatkan penjualan atau penutupan TikTok jika tidak ada kemajuan signifikan dalam negosiasi divestasi. Perpanjangan ini menandai setidaknya dua kali penangguhan yang diberikan Trump terhadap TikTok.

Latar Belakang Perseteruan TikTok dan Pemerintah AS

Ketegangan antara pemerintah AS dan TikTok bermula dari kekhawatiran akan keamanan data pengguna Amerika yang dikumpulkan oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China. Pemerintah AS khawatir data tersebut dapat disalahgunakan oleh pemerintah China.

Kekhawatiran ini diperkuat oleh Undang-Undang Komputer Nasional China (National Computer Network Security Law), yang mewajibkan perusahaan teknologi China untuk bekerja sama dengan badan intelijen negara. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pemerintah China dapat mengakses data pengguna TikTok yang berada di AS.

Tuduhan dan Sanksi

Pemerintah AS menuduh TikTok mengancam keamanan nasional dan telah menjatuhkan berbagai sanksi, termasuk larangan penggunaan TikTok pada perangkat pemerintah dan ancaman larangan total di seluruh negeri.

Ancaman pelarangan dan tekanan dari pemerintah AS mendorong ByteDance untuk mencari solusi, termasuk negosiasi divestasi aset TikTok di Amerika Serikat. Namun, negosiasi ini berjalan alot dan menemui berbagai kendala.

Perpanjangan Tenggat Waktu dan Implikasinya

Perpanjangan tenggat waktu hingga 17 September 2020 memberikan ruang bagi ByteDance untuk melanjutkan negosiasi dengan pemerintah AS. Namun, perpanjangan ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai kelanjutan TikTok di Amerika Serikat.

Jika negosiasi gagal mencapai kesepakatan yang memuaskan, kemungkinan besar pemerintah AS akan menindaklanjuti ancaman pelarangannya. Hal ini dapat berdampak besar terhadap ByteDance dan jutaan pengguna TikTok di AS.

Opsi-Opsi yang Mungkin Terjadi

Beberapa opsi yang mungkin terjadi termasuk penjualan sebagian atau seluruh aset TikTok di AS kepada perusahaan Amerika, pembentukan perusahaan patungan (joint venture), atau bahkan penutupan total operasi TikTok di AS.

Setiap opsi tersebut memiliki konsekuensi yang berbeda-beda, baik bagi ByteDance, pengguna TikTok, maupun lanskap teknologi global. Masa depan TikTok di AS masih belum pasti dan akan terus menjadi sorotan dunia.

Perpanjangan ini menunjukkan kompleksitas dan ketidakpastian yang melingkupi kasus ini. Proses negosiasi yang panjang dan penuh tantangan ini menyoroti besarnya pengaruh geopolitik dalam industri teknologi global.

Ke depan, perkembangan terbaru dari kasus ini akan sangat menentukan masa depan TikTok di pasar Amerika Serikat dan implikasinya terhadap hubungan AS-China di bidang teknologi.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *